PENGERTIAN, TUJUAN, DAN UNSUR UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL

 Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah standar yang digunakan perusahaan dalam mendesain,menganalisis, dan mengevaluasi pengendalian internal. 

Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan kenyakinan yang memadai bahwa :
  1. Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis
  2. Informasi bisnis akurat
  3. Karyawan dan manajer mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

    
    Pengendalian internal dapat melindungi aset perusahaan dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan. Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan adalah tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan, seperti lebih saji beban perjalanan dinas dengan sengaja, hingga penggelapan uang jutaan rupiah. Karyawan yang mencoba melakukan penipuan juga harus melakukan penyesuaian pencatatan akuntansi agar dapat menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya. 

Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Tiga tujuan pengendalian internal dapat dicapai dengan menerapkan lima unsur pengendalian internal yang ditetapkan oleh Kerangka Kerja Terintegrasi. Unsur-unsur ini adalah sebagai berikut :
  1. Lingkungan pengendalian
  2. Penilaian resiko
  3. Prosedur pengendalian
  4. Pengawasan
  5. Informasi dan Komunikasi
    
Unsur-unsur pengendalian internal membentuk payung di atas bisnis untuk melindunginya dari ancaman pengendalian. Lingkungan pengendalian adalah ukuran payung. Penilaian resiko, prosedur pengendalian dan pemantauan adalah kain payung yang menjaga payung tidak bocor. Informasi dan komunikasi menghubungkan payung dengan manajemen.

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah sikap keseluruhan manajemen dan karyawan tentang pentingnya pengendalian. Tiga faktor yang memengaruhi lingkungan pengendalian perusahaan yaitu :
  1. Filosofi manajemen dan gaya operasi
  2. Struktur organisasi perusahaan
  3. Kebijakan personalia perusahaan
    Salah satu faktor yang memengaruhi lingkungan pengendalian adalah filosofi dan gaya operasional manajemen. Manajemen yang menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong kepatuhan pada kebijakan pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektf. Sebaliknya, manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi dan toleransi terhadap penyimpangan dari kebijakan pengendaliannya menciptakan lingkungan pengendalian yang tidak efektif.
    Struktur organisasi perusahaan yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga memengaruhi lingkungan pengendalian. sebagai contoh, jaringan toko serba ada dapat mengelola setiap tokonya sebagai unit bisnis yang terpisah. Setiap manajer toko memiliki otoritas penuh terhadap penetapan harga dan aktivitas operasi lainnya. Dalam struktur seperti ini, setiap manajer toko memiliki tanggung jawab membangun lingkungan pengendalian yang efektif. 

Penilaian Resiko

Semua perusahaan menghadapi resiko seperti perubahan permintaan pelanggan, ancaman pesaing, perubahan peraturan, perubahan dalam faktor-faktor ekonomi. Manajemen harus menilai risiko-risiko tersebut dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya.

Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian dibuat untuk memberikan kenyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai, termasuk mencegah kecurangan. Prosedur pengendalian merupakan unsur pengendalian internal yang paling penting, meliputi hal berikut ini :
  1. Personel yang kompeten, rotasi kerja, dan cuti wajib
  2. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan
  3. Operasional, penyimpanan aset dan akuntansi
  4. Bukti dan langkah-langkah keamanan

Pengawasan

Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal dapat menemukan kelemahan-kelemahan dan memperbaiki efektivitas pengendalian. Upaya pengendalian yang berkelanjutan termasuk memantau perilaku karyawan dan sinyal peringatan dari sistem akuntansi. 
    Evaluasi terhadap pengawasan dilakukan pada saat terjadi perubahan besar dalam strategi, manajemen senior, struktur bisns, atau operasi. Auditor internal yang independen terhadapat operasi biasanya bertanggung jawab atas pengawasan sistem pengendalian internal. Auditor internal bertanggung jawab atas pengawasan sehari-hari. Auditor eksternal mengevaluasi dan melaporkan, pengendalian internal sebagai bagian dari audit tahunan atas laporan keuangan.

Informasi Dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan unsur penting dalam pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian,serta pengawasan dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan,hukum dan peraturan yang diperlukan.Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal untuk menilai kejadian dan kondisi yang dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Sebagai contoh manajemen menggunakan informasi dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Indonesia untuk menilai pengaruh kemungkinan perubahan pada standar pelaporan.


Comments